Digital Fortress

Kisah dimulai dengan memperkenalkan seorang wanita bernama Susan Fletcher, seorang ahli komputer dengan IQ 170. 
Susan Fletcher adalah salah satu orang penting di CRYPTO, divisi kriptografi dibawah naungan organisasi yang bernama NSA (National Security Agency).
Organisasi ini digambarkan oleh Dan Brown, sang penulis, sebagai organisasi "super power".

NSA mempunyai sebuah mesin yang sangat canggih dengan jutaan processor ditanamkan didalamnya, mesin tersebut diberi nama TRANSLTR.
Dengan bantuan TRANSLTR, maka NSA dapat menyadap lalu lintas data yang berseliweran di internet dan mendecode sandi-sandi yang dicurigai dapat mengacaukan keamanan negara.

Digambarkan oleh sang penulis, bahwa TRANSLTR sebelumnya dapat memecahkan kode sandi dalam waktu yang singkat.
Sandi tersebut dibuat dan digunakan oleh orang-orang yang berniat untuk mengacaukan keamanan negara, sehingga rencana mereka dapat digagalkan.

Dan pada suatu ketika TRANSLTR disibukkan oleh sebuah kode, Benteng Digital, yang sudah berjam-jam diproses tetapi belum dapat dipecahkan, kode tersebut diciptakan oleh seorang jenius bernama Ensei Tankado.

Ensei Tankado adalah mantan orang CRYPTO yang keluar karena merasa bahwa NSA dan divisi kriptografinya telah merampas hak privasi orang lain dengan mengintip email orang-orang di seluruh dunia.
Atas dasar tersebut kemudian Tankado menciptakan serangkaian kode untuk 
mengacaukan TRANSLTR yang diberi nama Benteng Digital. Kode-kode tersebut diklaim tidak akan dapat dipecahkan oleh siapapun.

Panik akan bahaya yang dapat ditimbulkan jika Benteng Digital tidak segera dapat dipecahkan, sang komandan Strathmore melakukan segala upaya untuk menemukan kunci pemecah kode Benteng Digital.


Bagi yang sudah baca pasti mikir nih artikel basbang (basi banget...).
Hehhehehe.. sebenernya aku sudah baca ini agak lama, tapi baru sekarang punya kesempatan buat nulis.
Well, untuk sharing kan tidak ada kata terlambat.

Buat yang belum baca, jangan sampai ketinggalan deh .. Pokoke seru banget
Selamat membaca.